Sabtu, 09 Oktober 2010

Kamera

0 komentar
Kamera merupakan salah satu gadget yang paling populer. Berbeda dengan pada era film, pada saat ini hampir semua orang memiliki kamera. Seorang kawan di forum kamera-digital ( www.kamera-digital.com ) mendefinisikan huruf D dalam kamera DSLR sebagai singkatan ‘demokrasi’. Alasannya, dengan media digital yang ada sekarang ini, fotografi tidak lagi menjadi konsumsi segelintir elite fotografer & pehobby, tetapi menjadi bagian dari kehiduan banyak orang.
Seiring perkembangan teknologi, tersedia berbagai jenis kamera digital untuk berbagai keperluan. Secara umum, sebuah kamera terdiri dari:
  1. Bagian optik, terdiri dari sistem lensa yang berfungsi sebagai pintu masuk cahaya
  2. Bagian mekanis, terdiri dari sistem eksekusi untuk menggerakkan shutter & aperture
  3. Bagian elektronis, untuk mengontrol berbagai fungsi kamera & memproses data, mengubah data analog (cahaya) menjadi data digital (pixel) yang akhirnya dapat kita nikmati sebagai gambar
  4. Sensor & media penyimpan gambar (film, memori)
  5. Aksesoris, meliputi perlengkapan tambahan untuk memaksimalkan gambar & memudahkan operator/ pengguna, misalnya flash, assist lamp, LCD viewer, dll

Antara Kompak dan DSLR
Secara singkat, kamera digital kemudian dibedakan menjadi 2 kelompok besar:
  1. kamera kompak(biasa disebut dengan kamera poket), adalah suatu sistem yang telah terintegrasi dan memiliki seluruh bagian lengkap dari sebuah kamera digital
  2. kamera DSLR, adalah suatu sistem yang terdiri dari 2 subsistem utama, yaitu subsistem mekanik-elektronik (body) dan subsistem mekanik-optis (lensa)
Perbedaan yang paling jelas di antara kedua kategori itu adalah kemampuan DSLR untuk mengganti lensa yang akan dipakai, sesuai dengan kebutuhan fotografer. Namun di samping masalah lensa ini, masih terdapat perbedaan yang signifikan namun tak tampak oleh mata, yaitu perbedaan ukuran sensor. Kamera digital kompak biasanyamempunyai sensor kecil berukuran 1/2.5 in sampai 1/1,6 in. Kamera DSLR memiliki ukuran sensor yang lebih besar, yaitu 22,,2 x 14.8 mm (APS-C) atau 35x24 mm (Full frame). Perkembangan teknologi memungkinkan Olympus mengembangkan sensor berukuran lebih kecil (4/3 in) untuk kamera-kamera DSLR-nya yang kemudian diikiuti oleh panasonic dengan jajaran kamera mikro-4/3.
Perbedaan ukuran sensor ini berdampak pada kemampuan kamera menangkap cahaya. Perbedaan hasil yang paling jelas akibat pengaruh ukuran sensor dapat dilihat dari tingkat noise pada foto-foto yang menggunakan ISO tinggi.
Walau bagaimana pun, tetap ada kelebihan dari kamera kompak (poket) yaitu ukuran yang kecil & kemudahan penggunaannya. Harga yang lebih terjangkau juga menyebabkan kamera kompak ini tetap dicari untuk keperluan sehari-hari.

Pilihan kamera pertama
Para peminat yang baru mulai menekuni dunia fotografi, biasanya akan diliputi keraguan “Beli yang mana ya, kompak atau DSLR?”
Pertanyaan itu begitu sering muncul dan juga begitu sering dibahas, namun agaknya para peminat awal ini tidak cukup puas dengan jawaban yang sudah diberikan pada orang lain, jadi saya pikir ada baiknya saya tuliskan panduan yang bersifat umum.
Pada dasarnya jawaban untuk pertanyaan “Beli yang mana ya, kompak atau DSLR?” terletak pada masing-masing pribadi. Perbedaan minat, kemampuan keuangan & lingkungan akan sangat mempengaruhi pilihan tersebut.
Setahun lalu, untuk menjawab pertanyaan seperti di atas saya akan menanyakan
“Seberapa besar minat Anda pada fotografi?”
Diharapkan dari jawaban pertanyaan itu, akan diperoleh pilihan paling tepat. Jika Anda adalah seorang yang antusias & selalu ingin mengembangkan kemampuan “Saya berharap suatu ketika nanti bisa memperoleh penghasilan dari fotografi”, maka belilah sebuah DSLR. Namun jika yang Anda perlukan adalah alat untuk mendokumentasikan kejadian sehari-hari dan untuk dibawa ke setiap kesempatan, maka kamera kompak adalah pilihan yang lebih tepat.
Namun sekarang ini, dengan adanya perkembangan teknologi, persaingan merk & banyaknya produksi kamera DSLR entry-level dengan harga terjangkau, pertanyaannya menjadi lebih mudah:
“Berapa budget yang tersedia?”
Jika budget yang ada mencukupi untuk pembelian satu paket kamera DSLR & lensa kit, maka belilah. Setelah Anda beli kameranya, maka maksimalkan penggunaannya. Anda tidak akan menyesal, karena penyesalan itu tak ada gunanya.
 http://www.webfotografi.com/

Background yang Benar

0 komentar

Sebuah foto adalah laksana panggung dengan seorang penyanyi yang diiringi oleh pemain musik & penari latar. Sang penyanyi adalah Obyek Utama, yaitu sesuatu yang seharusnya menjadi pusat perhatian (POI = Point of interest) sedangkan unsur-unsur lain dalam frame haruslah menjadi pemusik dan penari latar yang mendukung Obyek Utama tetapi tidak boleh mengalahkannya.
Selain penempatan obyek di dalam frame, hal yang harus diperhatikan adalah jangan sampai background menjadi pemecah perhatian (distracting) terhadap obyek. Ada beberapa cara untuk mendapatkan background yang ‘benar’:
  1. Perhatikan background sebelum memotret dan perhatikan kondisi sekeliling untuk memastikan bagian mana yang paling cocok untuk menjadi background. Anda juga dapat:
  2. Mencoba untuk melihat dari berbagai sudut pandang. Mungkin saja menggunakan langit sebagai background dengan mengambil posisi lebih rendah dari obyek, atau justru menjadikan rerumputan sebagai background dengan mengambil posisi lebih tinggi dari obyek
  3. Menggunakan aperture lebar dengan tujuan untuk memeperoleh DOF (Depth of Field) sempit. Penggunaan aperture f/2.8-f/4.0 akan menyebabkan obyek utama tertangkap tajam dengan background yang blur. Penggunaan aperture lebar ini sebaiknya dilakukan bersama dengan
  4. Menempatkan obyek cukup jauh dari benda lain di latar belakang, sehingga obyek merupakan satu-satunya benda yang menempati ruang tajam kamera.
  5. Menggunakan lensa zoom atau mendekati obyek sehingga obyek memenuhi sebagian besar luas frame
  6. ‘Menggerakkan’ obyek bisa berarti
  • memotret obyek bergerak dengan teknik panning
  • menggerakkan kamera dengan lensa tetap terarah ke obyek 
  • http://www.webfotografi.com/
Jika obyek telah terlanjur difoto dengan background yang kurang mendukung, maka jurus pamungkas yang dapat dilakukan adalah editing menggunakan software, dengan kemungkinan:
1. Membuat bacground blur dengan berbagai macam kemungkinan blurring
2. Mengganti background
Untuk memperoleh manfaat maksimal dari tulisan ini, silakan dipraktekkan! :-)
 

Kamis, 07 Oktober 2010

Lensa SLR kamera digital

0 komentar
Berdasarkan Focal length-nya lensa kamera terbagi atas:
  1. Lensa tradisional/ Lensa primer, lensa normal atau lensa primer misalnya lensa 50mm, digunakan untuk untuk benda-benda berukuran sedang dalam keadaan cahaya yang pas-pasan. disebut lensa normal jika memiliki panjang fokal (focal length) yang setara dengan diagonal gambar yang diproyeksikan kedalam kamera. pada format 35mm dimensi yang diproyeksikan kedalam kamera adalah 24x36mm, sehingga diagonal gambar tersebut adalah 43,27mm atau setara dengan 50mm. keunggulan lensa primer ini adalah: a. memiliki bukaan diafragma maksimum yang lebih besar daripada lensa jenis lain. b. karena bukaaan diafragma yang maksimum, kamera dapat merekam lebih banyak cahaya dan menghasilkan warna yang lebih kaya. c. ruang tajam (Depth of Field / DOF) yang pendek, sehingga dapat menghasilkan latar belakang yang blur.
    Prime lens
  2. Lensa sudut lebar/wide angle lens, misalnya lensa 16-35mm.digunakan untuk memotret ruang sempit atau obyek secara utuh ketika dekat dengan pemotret dengan distorsi yang tinggi. Hati-hati saat menggunakan lensa sudut lebar untuk memotret wajah dalam jarak dekat, distorsi yang dibuat oleh lensa akan membuat wajah model bentuknya tidak wajar. Efek dapat efektif dan berguna dalam beberapa situasi dimana tetapi teknik yang harus digunakan dengan hati-hati.
    Wide angle lens
  3. Lensa zoom misalnya 2x zoom, 3x zoom hingga 12xzoom.didesain untuk memiliki beberapa sudut pandang yang berbeda misalnya 2x(28-70m), 3x(70-200mm), 10x(35-350mm) hingga 12x zoom. Ada beberapa lensa zoom merupakan lensa telephoto (220-440mm), wide-angle (10-20mm) dan kategaori terakhir adalah wide-angle hingga telephoto seperti lensa 28-200m dan 35-3500mm, yang sering dianggap sebagai lensa normal untuk berbagai kondisi yang menggantikan lensa primer.mengingat kualitas lensa zoom, banyak fotografer yang lebih memilih 2x zoom dan 3x zoom.
    Zoom lens
  4. Lensa makro / macro lens, misalnya lensa 50mm macro. lensa makro atau makro adalah lensa kamera yang mempunyai jarak focus yang dekat dengan obyek, digunakan untuk memotret obyek-obyek yang kecil. saat ini banyak lensa makro modern punya fokus yang tak terbatas seperti lensa makro yang cocok fotografi potret, jadi tidak hanya digunakan untuk jenis fotografi makro saja.
    Macro lens
  5. Lensa telephoto, lensa yang umunya dipakai paparazzi atau wartawan olahraga karena kemampuannya "menangkap" gambar yang relatif jauh dengan tanpa distorsi.misalnya: lensa telephoto normal (85mm, 100mm, 135mm), lensa zoom telephoto (28-300mm, 55-200mm, 70-200mm, 70-300mm, 90-300mm, 100-300mm), lensa super telephoto (300mm, 400mm, 600mm).
    Telephoto lens
  6. Lensa mata ikan/fish-eye, misalnya lensa 8mm FE, 10mm FE, 15mm FE, 16mm FE. lensa kamera wide-angle yang mempunyai sudut pandang ekstrem hingga lebih dari 100 derajat, bahkan melebihi sudut 180 derajat dan mempunyai distorsi yang tinggi sehingga fokus gambar tidak diperlukan lagi. umumnya digunakan untuk melihat muka langit atau bumi yang luas.
    Fish eye lens
  7. Lensa dongak-geser Tilt-shift lenses, yang lazim di fotografi arsitektur digunakan untuk menghindari distorsi sudut lensa lebar yang tercipta akibat fokus diseluruh bangunan. lensa dongak-geser mempunyai fitur yang lebih baik daripada hanya memperbaiki distorsi, mereka juga memberikan fotografer total kontrol atas fokus dan kedalaman lapangan (depth of field/DOF). Lensa ini juga dapat membuat foto terlihat agak janggal dimana bidang kedalaman terlihat "tidak wajar" dan seluruh adegan seperti foto tampak seperrti sebuah miniatur.
    Tilt shift lens
Crop factor
Ada perbedaan sensor antara lensa full frame seperti pada kamera film dan lensa kamera digital yang bersensor kurang dari sensor film yang berukuran 24x36 mm. Sebagian besar lebih kecil daripada sensor kamera full frame film 35mm, hal ini berakibat hasil foto pada kamera DSLR non full frame akan kelihatan menciut atau lebih sempit daripada bila kita memakai lensa full frame, hal inilah yang disebut crop factor, Umumnya nilai crop factor sekitar ataua perbandingan antara lensa full frame dibandingkan dengan kamera non full frame adalah : 1,5 hingga 1,6 kali, artinya ukuran lensa efektif pada pada kamera DSLR tersebut adalah 1,5kali ukuran aslinya.
misalnya lensa 28mm jika digunakan pada kamera DSLR non full frame akan menghasilkan sudut pandang 42mm dan lensa 35mm akan menghasilkan sudut pandang 52.5mm.

Kecepatan lensa
Kecepatan Lensa tergantung dari f stop-nya, yang juga berlaku pada setting aperture-nya, lensa yang lebih cepat biasanya juga lebih berat dan tentu lebih mahal.

Berapa fitur andalan yang ada pada beberapa lensa:
  • Vibration Reduction: atau fitur ‘vibration reduction’ adalah fitur yang membuat gambar tetap tajam dalam cahaya yang sedikit dengan meminimalkan cara getaran atau goyangan pada kamera, sebaiknya dilengkapi dengan fitur ini.
  • USM: kepanjangan dari Ultra Sonic Motor, Fitur pada lensa Canon ini memberi anda auto fokus dengan kecepatan tinggi dengan motor yang hampir tak bergetar, sehingga anda tidak mengganggu orang sekitar saat membidik gambar. Fitur yang hampir mirip dipunyai oleh lensa Olympus dengan Supersonic Wave Drive (SWD), Supersonic Drive Motor (SDM) pada lensa Pentax, atau Super Sonic Motor (SSM) pada lensa Carl-Zeiss Vario Sonnar.
  • IS: kepanjangan dari Image Stabilizer,  Fitur yang berfungsi memiminimalkan bahkan menghilangkan gambar yang kabur karena goyangan pada kamera dengan bantuan accelerometer.
  • Filter Thread: Semacam bayonet lensa yang siap untuk dipasangi Filter dengan cepat, semisal CPL.
Jenis-jenis dan Macam-macam  Lensa Canon
  • EF : Lensa dengan fokus elektronik yang dapat digunakan pada semua kamera digital slr Canon EOS. EF memiliki auto fokus yg digerakkan oleh sebuah electro motor yang terintegrasi pada bodi lensa. Semua kontak antara Lensa dan bodi kamera dikendalikan secara elektrik, sama sekali tidak ada kontak mekanis antara lensa dan bodi kamera
  • EF-S : EF lens dengan mounting dibuat untuk kamera Canon DSLR dengan APS-C sized image sensor.  
  •  L Series Lenses;  Lensa ini bisa dikenali dengan lingkaran merah di sekeliling bagian depan depan lensa, yaitu Lensa-lensa terbaik dan termahal dari jajaran lensa kamera Canon yang memiliki performa optical yang superior karena dibuat dengan konstruksi yang solid, sehingga tahan dipakai secara intensif, dalam jangka waktu yang lama dan dalam kondisi apa pun.

Memotret dengan Kamera Ponsel

0 komentar

Kalau ada pertanyaan siapakah peghasil atau produsen kamera digital terbanyak, pasti banyak yang tidak tahu bahwa Nokia lah produsen kamera terbanyak didunia, yup mereka berhasil menjual banyak kamera digital yang di bunddle dengan hand phone alias telepon seluler, namun banyak teman yang kecewa dengan hasil kamera ponselnya atau kamera handphone, namun setidaknya ada 3 hal yang akan membuat foto kamera ponsel tampak lebih istimewa yaitu:
  1. Terang dan sebaiknya tidak membelakangi sumber cahaya, memotret adalah melukis dengan cahaya, jangan sampai anda kekurangan "cat" karena kurang cahaya, juga sebaiknya tidak membelakang sumber cahaya kuat, kecuali bila anda ingin membuat foto siluet. 
  2. Dekati obyek, artinya obyek terlihat jelas dan tidajk terlalu jauh mengingat fokus kamera yang terbatas, pada beberapa kamera malah obyek kelihatan blur bila terlalu dekat.
  3. Steady, tenang dan jaga keseimbangan, salah satu cara yang umum disamping memakai tripod/monopod adalah dengan menggenggam erat,tekan 1/2 shutter kemudian shutter secara penuh juga akan meminimalisasi blur.

Pada kamera ponsel generasi baru, anda akan lebih banyak diberi kesempatan untuk bereksplorasi dengan banyak fitur-fitur baru, namun sebaiknya anda juga tetap:

  • Memperhatikan latar belakang (background), background yang rumit dan sibuk atau berwarna menyolok akan sangat mengganggu subyek fotografi anda.
  • Mengubah sudut pandang (angle) yang berbeda, adakalanya angle yang berbeda akan tampak artistik.
  • Coba optical zoom jangan digital zoom, digital zoom akan mengkompresi gambar anda sehingga kualitasnya akan berkurang.
  • Lebih sering bereksperiman dan bereksplorasi dengan fitur yang ada semisal white balance, aperture, exposure, brightness, night mode, landscape mode, portrait mode etc..
  • Berhematlah dengan battery dan memory anda, mengingat ponsel kamera mempunyai keterbatasan dengan battery atau memory, atau biasakan membawa memory cadangan atau battery cadangan dan biasakan untuk selalu mencharge battery dan memindahkan hasil jepretan anda.
  • Post prosessing, edit atau alter hasil jepretan anda di PC atau Mac jangan diedit di ponsel kamera, walaupun ada fitur-fitur semacam ini di ponsel anda, sebaiknya edit di PC atau Mac (salah satu teknik lah teknik untuk memparbaiki citra low-resolution adaresample di Photoshop) akan jauh lebih baik, terutama sekali bila untuk dicetak.


Memotret Landscape

0 komentar

Banyak fotografer beranggapan fotografi lansekap (landscape photography) adalah pekerjaan mudah “tinggal jepret, subyeknya toh sudah tersedia”, Namun sebagian yang lain berpendapat sebaliknya, karena dihadapkan dalam obyek yang sangat luas. Apapun pendapatnya fotografi lansekap adalah bidang pemotretan tersendiri yang unik dan relative tidak mudah.
Setidaknya ada 3 hal yang membuat obyek menjadi lebih baik:
  1. Elemen yang bagus, beragam foto yang bagus dihasilkan ditempat yang baik.
  2. Situasi yang mendukung, fotografer harus tahu kapan pemotrean dilakukan apakaha harus pagi, siang, sore atau musim tertentu atau bahkan kapan sinar matahari akan menembus awan :) 
  3. Kemampuan fotografi, total rasa (sense) fotografi akan terasah dengan seringnya fotografer memvisualisasikan dan menstransformasikan alam kedalam foto, pravisualisasi (membayangkan hasil jadi foto sebelum diambil, seperti yang dipopulerkan oleh Ansel Adams).
Photobucket
Lantas apa yang mesti dibawa?
  1. Bawalah lensa bersudut lebar, semisal lensa 15-35mm, atau yang agal lebar seperti 24mm, sedang lensa tele untuk obyek yang membutuhkan kompresi atau efek close-up, semisal lensa 85-300mm untuk matahari tenggelam atau terbit. Atau kalau memakai kamera saku cukup disetel pada ukaan terlebar.
  2. Tripod atau monopod, dengan tripod maka kamera akan berpijak dengan stabil sehingga kemungkinan gambar yang blur bisa dikurangi, kalau tidak mempunyai tripod/monopod usahakan bersandar pada tempat yang stabil.
  3. Tudung lensa (lens hood) untuk mencegah flare.
  4. Filter Circular Polarizer (CPL), Tidak hanya menambah kontras biru pada langit, filter ini juga mengurangi pantulan sinar.
  5. Filter Neutral Density (ND), secara umum berfungsi menggelapkan obyek tanpa merubah warna dan kontras, juga melambatkan kecepatan eksposure semisal untuk memotret air terjun atau aliran air di sungai. Sedang Grade Neutral Density (GND) untuk mengurangi beda stop yang terlalu tinggi antara langit dengan daratan.
  6. Flash dengan kekuatan focus (Guide Number/GN) Kecil untuk detail obyek-obyek terdekat.
Kalau ada rejeki berlebih, gak ada salahnya bawa 2 body kamera.
Photobucket
Sedikit tips dan trik:
  1. Pagi atau sore adalah saat terbaik, dimana perbedaan gelap terang tidak terlalu menyolok.
  2. Datang lebih awal, semisal matahari akan terbit usahakan datang satu jam lebih awal, selain untuk survey tempat dan komposisi yang paling menarik, juga untuk meminimalkan kesalahan pencahayaan yang kurang tepat.
  3. Untuk pantai yang berpasir atau gunung berapi, usahakan untuk tidak membelakangi arah angin untuk memperoleh gambar yang sangat tajam tanpa noise karena debu.

Tentang Blur

0 komentar
[blur.jpg]Blur atau gambar yang tidak tajam paling banyak terjadi karena kondisi yang kurang kurang cahaya saat kegiatan fotografi berlangsung, baik didalam maupun diluar ruangan.
Bebarapa seniman ada yang menginginkan hasil fotografi blur yang artistik, namun banyak sekali yang tidak menginginkan dan merupakan salah satu kesalahan dalam fotografi yang paling umum.

Setidaknya ada 4 sebab yang paling banyak menyebabkan foto menjadi blur?
1. Tidak fokus.
2 . Subyek bergerak ketika shutter dibuka.
3. Kamera bergerak atau goyang ketika shutter dibuka.
4. Depth Of Field-nya terlalu sempit atau dangkal.

Selain memakai lampu flash beberapa hal dibawah ini bisa menjadi solusi masalah diatas:
1. Tekan setengah shutter sebelum tekan penuh karena umumnya lensa akan memfokus pada jarak terjauhnya.
2. Gunakan teknik panning, sambil menekan shuter ikuti obyek yang bergerak.
3. Gunakan tripod, monopod atau timer, bila memaksa tidak adanya alat tambahan sandarkan body kamera pada bidang yang rata, tekan tombol sambil tahan napas :).
4. Pilih bukaan diafragma kecil (angka besar, mis f/5.6 keatas) akan membuat Foreground bahkan Background tetap tajam sama dgn objek yg difokuskan. Kalau utk foto landscape, umumnya keseluruhan gambar harus tajam, jadi harus pakai bukaan diafragma kecil (angka besar) karena untuk foto landscape Depth of Fieldnya (DOF) harus lebar, semakin kecil diafragma, DOF semakin lebar.

Macam-Macam Filter Kamera

0 komentar
Macam-macam filter kamera:
  • Filter Clear atau filter jernih, Filter Clear atau filter jernih adalah filter yang sepenuhnya transparan, dan tidak melakukan penyaringan masuk di semua gelombang cahaya. Guna filter ini adalah untuk melindungi bagian depan lensa.
  • Filter Ultraviolet atau filter Ultraungu, guna filter ini untuk mengurangi kekaburan gambar akibat gelombang ultraviolet (ultraungu) transparan yang berlebih seperti di daerah pegunungan dan di sekitar daerah pantai. filter ini juga digunakan untuk perlindungan lensa seperti halnya “filter clear”, filter UV juga mengurangi garis fringing ungu pada kamera digital, filter UV yang kuat kadang-kadang digunakan untuk pemanasan warna foto yang diambil dengan bayangan di siang hari dan Filter UV yang kuat, seperti UV17-2A dapat digunakan untuk mengurangi beberapa bagian spektrum cahaya violet yang memiliki warna kuning pucat, filter ini juga efektif untuk mengurangi kabut.                                 Kelebihan memasang filter UV ke lensa adalah membuat lensa lebih aman dari goresan, debu, cuaca dan lensa terjatuh tanpa sengaja, Anda dapat membersihkan filter sering tanpa harus khawatir tentang kerusakan coating (pelapis) lensa, karena bila filter yang tergores oleh pembersihan jauh lebih murah bila dibandingkan dengan mengganti lensa.                                                                                      Ada perdebatan di kalangan fotografer tentang penggunaan UV filter:  beberapa menyatakan bahwa secara visual mempengaruhi hasil foto yang lebih buruk selain egfek vignetting disamping mengakibatkan lensa lekas panas. sedangkan yang lainnya menyatakan bahwa mereka tidak mempengaruhi dan filter yang merupakan pelindung lensa kamera.
  • Infrared Filter atau Filter Inframerah, digunakan untuk menyaring cahaya yang mempunyai panjang gelombang inframerah yang berada di seberang sisi terang dari spektrum UV akan diteruskan ke sensor kamera atau film. Untuk foto dalam IR anda perlu filter yang tersaring hanya cahaya inframerah, namun ada beberapa masalah dengan kamera modern. Sensor yang dibangun untuk tidak merekam cahaya inframerah, dan kecuali jika anda ingin memodifikasi kamera Anda secara permanen (atau membeli kamera yang dirancang khusus seperti Canon 20Da). Teknik yang sangat unik dan aneh karena mampu menyaring warna klorofil (hijau) daun sehingga menghasilkan “gambar yang lain”.
  • filter cpl
  • Filter Polarizer, Filter polarizer dalam fotografi hitam/putih maupun fotografi berwarna digunakan untuk menggelapkan warna langit. Karena awan relatif tidak berubah, kontras antara awan dan langit meningkat. Kabut pada atmosfer dan sinar matahari terpantul juga dapat dikurangi dengan filter ini dan dalam warna foto keseluruhan kejenuhan (saturasi) warna dapat meningkat. Filter polarizer tidak efektif pada kamera film yang tidak dipasang dengan benar. Filter polarizer sering digunakan untuk menangani situasi yang melibatkan imajinasi, seperti yang melibatkan air atau kaca, termasuk gambar yang diambil melalui kaca jendela (fenomena sudut Brewster's).                                                          Tidak seperti filter lain filter polarizer tidak dapat digantikan oleh perangkat lunak pengolah citra karena sebagian besar optik yang mengendalikan efek polarisasi pada saat pengambilan gambar tidak dapat dibuat dalam perangkat lunak pengolah citra. Ada dua jenis filter polarizer yaitu linear polarizer dan circular polarizers (atau CPL filter). Kebanyakan dari filter polarizer adalah circular polarizer filter disebut CirPol atau CPL filter dan kita dapat mengubah tingkat polarisasi dengan memutar tombol luar lapisan filter. Tidak seperti filter lain filter polarizer dapat diaplikasikan pada fotografi digital, walaupun diolah di perangkat lunak pengolah citra karena sebagian besar optik yang mengendalikan efek polarisasi pada saat pengambilan gambar tidak dapat dibuat dalam perangkat lunak pengolah citra.
  • Filter Neutral Density atau Filter Kerapatan Netral (ND) digunakan untuk mengurangi jumlah cahaya yang mencapai sensor, yang memungkinkan fotografer untuk menggunakan aperture yang lebih besar untuk waktu yang lebih lama daripada apertur dalam keadaan normal tanpa filter. Salah satu contoh aplikasi filter ini untuk foto air terjun dengan kecepatan rana yang lambat saat hari terang. Tanpa filter ND lensa paling tidak akan dapat menggunakan aperture kecil dengan eksposur panjang. Sedang Filter Graduated Neutral Density (GND)adalah filter netral digunakan pada rentang dinamis akibat perbedaan eksposur antara highlight (biasanya langit) dan bayangan muka pada sisi bawahnya yang terlalu besar untuk diperoleh eksposur yang tepat untuk keduanya pada satu pengambilan gambar, semisal sisi langit yang cenderung overeksposur dan sisi bawah yang cenderung undereposur akan sulit untuk menghasilkan gambar dengan eksposur yang pas. Dengan pemakain filter ini langit akan tampak sedikit gelap dan sisi muka bawah tidak terjadi undereksposur.
  • filter grad
  • Color correction filter atau filter koreksi warna, gunanya untuk mengurangi efek pencahayaan yang tidak seimbang untuk nilai warna (white balance), semisalnya, filter biru 80A digunakan dengan siang hari untuk memperbaiki warna jingga hingga kemerahan pada lampu pencahayaan tungsten rumah tangga, sedangkan 85B digunakan untuk pencahayaan tungsten kebiru-biruan pada siang hari.             Filter koreksi warna dikenal dengan angka-angka yang kadang-kadang bervariasi dari produsen ke produsen, namun fotografi digital, penggunaan filter ini telah dapat dikurangi dengan perangkat lunak pengolah citra setelah gambar diambil.
  • Color subtraction filter atau filter pengurang warna, digunakan untuk menyerap warna tertentu dari cahaya dan membiarkan warna sisanya. Filter ini dapat digunakan untuk mendominasi warna utama yang membentuk sebuah citra. Filter ini paling sering digunakan dalam industri percetakan terutama untuk separasi warna dan digunakan sebagai solusi fotografi digital.Filter ini umumnya digunakan dalam fotografi hitam dan putih untuk memanipulasi kontras. Sebagai contoh filter kuning akan meningkatkan kontras antara langit dengan awan dan penggelapan yang kedua. Filter Oranye dan merah akan mempunyai efek yang lebih kuat dalam menyaring hijau gelap sehingga langit terlihat terang.Sebaliknya untuk mengurangi kontras digunakan filter difusi.
  • Color Diffusion filter atau Filter Difusi atau softens sering digunakan untuk potret, mempunyai efek mengurangi kontras, dan filter yang dirancang menggunakan beberapa bentuk grid atau jaring pada filter.Efek pada filter ini dapat dengan diperoleh dengan perangkat lunak pengolah citra, yang dapat memberikan kontrol yang tepat dari berbagai tingkat efek, namun kelebihan dari "melihat" dengan filter mungkin akan tampak berbeda. Selain itu, akan langsung terlihat jika ada kontras yang terlalu tinggi pada sensor digital atau film, sedang pada pasca pengolahan citra sulit untuk dapat dikompensasi akibat penurunan kontras gambar. Filter diffus tranparan umumnya dibuat dengan cara memodifikasi clear filter atau UV filter dengan menempatkan berbagai materi seperti minyak ter, optik semen, dan kuku polandia. filter tranparan lebih umum digunakan untuk menciptakan efek "kabur" atau "berkabut"  selain digunakan untuk mengurangi kontras.Selain pemakaian filter difusi, efek difusi atau pengurangan kontras dapat dilakukan dengan cara menempatkan lensa didepan kotak jala kelambu terbuat dari nylon.
  • Cross screen Filter atau Filter Bintang, disebut filter bintang karena filter ini dapat membuat pola bintang berupa baris yang menyebar keluar dari objek yang terang. Pola bintang yang dihasilkan oleh sinar yang datang diakibatkan oleh kisi-kisi filter atau kadang-kadang oleh penggunaan prisma pada filter. Filter ini banyak dipakai pada fotografi malam agar sinar atau cahaya lampu lebih kelihatan berpendar.
  • Diopters Filter dan Split diopters filter, Diopters filter yang sering disebut filter makro atau filter close-up terdiri dari satu atau dua elemen lensa yang digunakan untuk membantu fotografi dengan obyek atau fokus yang relatif dekat seperti dalam fot close-up dan fotografi makro. Mereka kadang-kadang dijual satu per satu, dan kadang-kadang dijual di kit dari +1, +2, dan +4 diopters, walaupun hasilnya tidak 1:1 makro,mereka memungkinkan untuk dapat dikombinasikan.Split diopter adalah filter diopter yang hanya setengah dari lensa kamera yang ditutupi oleh filter. Split diopter bulat memiliki ring filter biasa namun hanya setengah lingkaran dari kaca (atau plastik). Hal ini memungkinkan fotografer untuk memotret objek yang sangat dekat dengan latar belakang lebih jauh, secara efektif memperpanjang DOF atau kedalaman lapangan. 
Filter kamera umumnya terbuat dari kaca, resin plastik (seperti CR39), polyester dan polycarbonate; ada juga yang terbuat dari asetat atau bahkan agar-agar atau jel, filter warna biasanya menggunakan campuran beberapa bahan bahkan ada filter berlapis yang terdiri dari lembaran tipis bahan dikelilingi dan didukung oleh dua buah gelas kaca atau plastik. Beberapa jenis filter menggunakan bahan-bahan lain di dalam kaca berlapisnya misalnya, film khusus pada filter polarizer dan kasa nilon kelambu pada filter diffus.
Kualitas filter ditentukan oleh lapisan-lapisan optik yang memungkinkan lebih banyak cahaya untuk melewati filter. filter tidak di lapis (uncoated filter) dapat memblokir hingga 9% dari cahaya, sementara filter multi lapis dapat memungkinkan hingga 99,7% dari cahaya yang melewati. Beberapa produsen dengan kualitas tinggi untuk filter filter multi lapis antara lain berlabel:  Hoya: HMC (Hoya Multi Coating) dan  B + W: MRC (Multi Coating Ressist)
Kejelakan yang dapat dikurangi dengan pemakaian filter adalah pengurangan panas dan kontras akibat lapisan multi lapis di filter. Pengecualian untuk aturan ini adalah pada filter inframerah dan ultraungu di mana filter yang tidak dilapis (uncoated filter) malah banyak dipakai.