Selasa, 05 Oktober 2010

Cara Mengatur Shutter dan Diagfragma

Step teknis (dial di posisi M)

mengatur shutter : putar saja roller yg ada deket tombol shutter. nanti kelihatan nilai shutternya akan berubah naik dan turun

mengatur aperture: tekan tombol yg ada simbol * (di bagian kanan atas belakang kamera) dengan ibu jari kanan, lalu putar roller yg ada dekat dgn tombol shutter dgn telunjuk. nanti kelihatan nilai aperturenya akan berubah.

Step fundamental
- kenali fitur yg namanya lightmeter kamera, karena semua settingan manual yg dilakukan akan banyak mengacau kepada fitur ini. lightmeter ini bisa dilihat di LCD atau di viewfinder yg bentuknya : -2..-1..0..+1..+2

lightmeter ini fungsinya mirip dengan spedometer di motor atau mobil. kalau spedometer menunjukan cepat pelannya laju kendaraan, lightmeter menunjukan banyak sedikitnya (eksposure) cahaya yg masuk melalui lensa.

dengan lightmeter ini kita bisa memperkirakan apakah foto yg diambil akan tampak gelap, nomal, atau terang.

setiap perubahan pada shutter, aperture, dan iso akan merubah jumlah cahaya yg ditangkap sensor.

coba arahkan kamera ke suatu objek, lalu lakukan perubahan shutter, perhatikan nilai yg ditunjukan oleh lightmeter (ditandai dengan tanda panah di bawah angka). nanti akan terlihat bahwa semakin cepat shutter maka lightmeter akan lebih mengarah ke kiri, semakin lambat maka lebih mengarah ke kanan. ini artinya kalau shutter semakin cepat maka cahaya yg masuk akan semakin sedikit. pahami, lalu mulai rubah aperture, amati dan pahami lagi pola hubungan perubahan aperture dan lightmeter. terakhir mulai rubah iso.

coba ambil gambar pada posisi lightmeter -2, lalu 0 lalu +2. perhatikan bedanya. 

- pahami perbedaan 'efek' yg ditimbulkan oleh shutter, aperture, dan iso thdp foto. setelah melakukan percobaan pertama di atas, lu bakal mengerti bahwa ketiga settingan tsb sama2 bisa membuat foto lebih terang/gelap. namun demikian masing settingan akan memberikan efek yg berbeda thdp foto.

shutter: akan berpengaruh thdp foto objek bergerak. semakin lambat, maka objek bergerak akan tampak blur. 

aperture: akan berpengaruh thd kedalaman ruang fokus (depth of field/DOF). semakin kecil aperture (angka semakin besar. mis f/22) maka jangkauan fokus akan semakin luas/dalam. jadi kalau lu motret objek yg berjarak 5m dengan f/22 maka objek lain dibelakangnya yg berjarak 7m masih bisa terlihat fokus. tapi kalai aperture semakin besar (angka semakin kecil. mis. f/3.5) maka jangkauan fokus akan semakin sempit, artinya objek tadi yg jaraknya 7 meter akan terlihat kabur. 

iso: akan berpangaruh thd sensitivitas sensor. semakin tinggi iso maka sensor akan semakin sensitif thd cahaya dan noise akan semakin banyak.

0 komentar:

Posting Komentar